Sabtu, 28 Agustus 2010

pertemuan yang singkat, awal yang tak terduga, tapi semua ini nyata dalam hidupku, iya dia..... memang dia adalah sosok yang pernah masuk dalam hidupku, tapi smua sirna bagai sang cahaya yang datang dengan sekejap, lagi-lagi masalah memang tidak lepas dari kehidupan insan yang lemah.
masalah yang datang telah menjadi penghalang dalam hubungan ini, masalah yang tidak terpikirkan sebelumya, masalah yang menjadi sebuah penyesalan, hingga akhirnya hubungan ini menjadi batas waktu peng-akhir dari segala sesuatu yang pernah menjadi dalil-dalil unkapan hati. sederhana memang keinginan ini untuk membuatnya tersenyum, membuatnya merasakan seperti orang yang pernah merasa bahagia dengan rasa ini. kata maaf pun hanya telah menjadi tabir dalam batas-batas keinginan dan harapan, pedih memang terasa, hati yang ingin memeluk melepaskan penderitaan dan mejadi penyejuk di masa yang akan datang, tapi tak lagi bisa muncul dari permukaan, dan sgalanya hanya seperti balon-balon sabun yang terbang dan pecah terbawa angin dan hilang menjadi wujud yang hampa........!!!!! tinggal lah... aku menguatkan hati dan menghibur untuk menyambung harapan untuk sang ilahiii........ hingga akhir aku temukan kata yang bijak dalam langkahku bahwa sanya "Cinta Memang Indah Tapi Bukan Segalanya............."

Rabu, 25 Agustus 2010

kau lepaskan

terlepaslah sang burung yang telah sempat meyisakan waktu yang indah
kini kau pergi jauh
hingga tanganku tak mampu memelukmu
hingga kakiku tak mampu mengejarmu
hingga mataku tak mampu menatapmu
hingga teriak panggilku tak mampu kau dengar


ijinkan aku menangis ya
biarlah airmata ini jadi samudra
mengantarku berenang mencarimu

"tapi surga itu ada dilangit?"

Selasa, 24 Agustus 2010

Dikutip dari tulisan al ustadz Azhari Asri, judul asli Wanita Ahli Surga Dan Ciri-Cirinya. MUSLIMAHXVII/1418 Kajian Kali Ini,Sumber: Salafy.or.id Offline judul: Wanita Ahli Surga dan Ciri-Cirinya.


SangDinda

Kalaulah kegandrungan yang kunyatakan ini menarik perhatianmu
Atau tak berarti apa-apa bagimu
Maafkanlah aku. Namun di matamulah
Dalam lindup bayangannya, suatu petang aku bersandar istirah
Dan sebentar terhantar dalam tidur yang indah.
Dalam ketenangannya kubelai bulan dan bintang-bintang
Kuanyam kapal khayal dari kelopak-kelopak kembang
Dan kubaringkan jiwaku yang lelah di sana
Kuberi minum bibirku yang dahaga
Dan kupuaskan gairah mataku yang mendamba

sangdinda,
Waktu kebetulan kita bertemu sebagai dua orang asing yang bertemu
Dukaku pun berjalan juga di jalan itu
Telanjang, tak terselubung
Dengan langkah murung…
Dan engkaulah dukaku itu
Kesedihan dan kegagalan
Kebisuan dan kekecewaan
Mengungkung penyair yang bergulat habis-habisan
Karena puisi, dinda.. ialah orang asing dinegeriku
Dibunuh kekosongan dan kehampaan.
Jiwaku gemetar ketika aku melihatmu
Aku merasa tiba-tiba seakan sebuah golok mengorek ke dalam darahku
Membersihkan hatiku, mulutku
Meniarapkan aku dengan kening kotor dan tangan meminta
Dalam lindap bayangan matamu yang jelita sangdinda,
Jika tiba-tiba kita bertemu
Jika mataku memandang matamu
Yang anggun, hijau, tenggelam dalam kabut dan hujan
Jika kebetulan pula kita bertemu lagi di jalan
(Dan bukankah hanya nasib kebetulan ini)
Maka akan kucium jalan itu, kucium dua kali